Senin, 12 Desember 2011

Cara Menghadapi Ujian Akhir Semester yang Baik

Ujian Akhir Semester, sebuah tahapan perjalanan yang harus dilewati oleh setiap mahasiswa dalam masa studinya di Kampus.  Bebagai reaksipun muncul saat menjelang ujian akhir semester ini. Ada yang dihadapi dengan kegelisahan memikirkan apakah dia bisa menjalaninya dengan baik ataukah tidak. Ada yang merespon biasa-biasa saja dengan kondisi ini karena menganggap bahwa UAS merupakan sesuatu yang tidak telalu istimewa toh setiap semester kita selalu berjumpa dengan itu. Ada pula yang senang menjelang ujian, terutama untuk mahasiswa rantau karena ini berarti waktu liburan semesterpun juga semakin dekat sehingga pulang ke kampung halaman yang dirindupun akan segera tiba.
Terlepas dari  alasan-alasan tersebut, sebagai seorang mahasiswa mulim yang baik harus menunjukkan kesungguhan (jiddiyah) dalam mempersiapkannya. William Shakespeare pernah berkata “Barangsiapa naik panggung tanpa persiapan, ia akan turun panggung dengan kehinaan” ini menandakan bahwa persiapan menjadi sesuatu yang sangat penting.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam menghadapi ujian baik sebelum ujian mapun saat ujian, agar mendapatkan hasil maksimal. Akan tetapi, belum tentu tips ini bisa sesuai dengan kita karena masing – masing mempunyai gaya belajar dan karakter tersendiri.

Tips Pra Ujian
1.       Lengkapi bahan ujian
Hal yang pertama kali yang harus kita lakukan adalah melengkapi bahan-bahan kuliah untuk dipelajari dalam rangka persiapan ujian jauh-jauh hari dari pelaksanaan ujian. Dari mulai bahan-bahan yang diberikan dosen seperti slide powerpoint dan diktat kuliah, bahan yang direkomendasikan dosen seperti textbook penunjang maupun soal-jawab yang terlahir dari hasil kreativitas senior-senior kita. (he..)
2.       Sesuaikan metode belajar terhadap waktu yang tersedia dan gunakan kaidah terbalik.
Kadang kala metode belajar kitapun harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Untuk ujian Akhir Semester atau Ujian Tengah Semester biasanya diinformasikan sejak jauh-jauh hari. Tapi untuk kuis mata kuliah tertentu, kadang kala diinformasikan secara mendadak bahkan tidak diberitahukan sama sekali.
Apabila waktu menjelang ujian cukup banyak, maka kita bisa mempersiapkannya secara maksimal. Dan salah satu tips yang bisa kita terapkan adalah menggunakan kaidah terbalik (Apa itu?). Misalkan kita mengalokasikan waktu selama sepekan saat minggu tenang (apa minggu tegang?) untuk mempersiapkan ujian selama sepekan juga. Maka hari senin di minggu tenang kita gunakan untuk ujian hari sabtu, selasa untuk hari jum’at dan seterusnya hingga ujian hari senin kita persiapkan di sabtu/ahadnya. Apabila hal ini dilakukan maka untuk persiapan ujian hari senin kita tidak akan double.
Harapannya, metode belajar SKS (Sistem Kebut Semalam) atau bahkan SKSS(Sisitem Kebut setelah Subuh) bisa mulai kita tinggalkan, kecuali untuk ujian yang infonya diberikan secara mendadak maka kadang kala metode ini di summon kembali. (he..)
3.       H-tertentu = konsep dan kerjakan soal, H-1 = belajar soal
Beberapa pekan sebelum pekan ujian, kita gunakan untuk belajar konsep secara matang serta digunakan untuk mengerjakan soal-soal yang ada baik soal ujian tahun kemarin, tugas-tugas atau yang lainnya. Sedangkan pada saat di pekan ujiannya saat malamnya atau saat besoknya ujian, kita gunakan untuk mempelajari ulang soal-soal yang sudah kita kerjakan sebelumnya. Agar saat ujian kita tidak mengalami kelelahan.
4.       Bedakan metode belajar hafalan dan hitungan
Antara teknik belajar untuk ujian hitungan dan hafalan harus dibedakan jangan disamaratakan. Untuk ujian hitungan yang harus diperbanyak adalah latihan soal-soal. Jangan mengandalkan membaca soal jawab saja, karena bisa jadi pada saat kita membacanya faham tapi saat diaplikasikan saat ujian kita akan menjadi lupa. Dengan sering mengerjakan soal-soal hitungan maka kita akan terbiasa atau terotomatisasi dalam mengerjakan soal-soal yang serupa.
Beda saat kita akan menghadapi ujian hafalan atau konsep maka metode yang bisa kita terapkan adalah dengan sistem baca, fahami, seleksi dan hapalkan. Maksudnya untuk awalan kita kit abaca bahan ujian kita misalnya diktat kuliah sekali secara total sambil berusaha untuk memahaminya. Selanjutanya kita baca ulang sekaligus menandai informasi yang kita anggap penting. Setelah itu kita tinggal baca dan hafalkan yang kita tandai tadi saja.
5.       Belajar kelompok
Belajar kelompok cukup efektif untuk mengakselerasi pemahaman kita. Terutama untuk mahasiswa yang mempunyai gaya belajar Auditori. Dalam diskusi akan terjadi sharing knowledge, karena kadang kala tingkat penerimaan kita saat kuliah atau belajar mandiri bervariasi.
6.       Sering mengulang-ulang
Terakhir  adalah kita harus sering mengulang-ngulang apa yang kita pelajari, baik untuk hafalan maupun latihan soal hitungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar